Fertilisasi Cinta
Jika aku bertemu Tuhan
Akan ku minta pertanggungjawabannya akan sesuatu : “menciptakan cinta”
Aku selalu takjub
Sekaligus marah dan kesal
Ingin rasanya aku teriak pada langit yang akan tetap biru
“kenapa harus ada ?”
Saat panah-panah kekaguman dari matanya
Seperti getar-getar sperma yang rakus
Menyerbu sel telur hatiku yang sedang subur
Dan saat itulah, pembuahan terjadi
Fertilisasi cinta…
Antara sperma kekaguman dan sel telur hati yang saling memeluk.
Aku mulai merasakannya !
Ada janin cinta tumbuh didalam dadaku
Membuatku mual setiap kulihat dia tersenyum
Aku mulai tak bisa makan
Ketika kulihat tawanya melintas dilorong-lorong sepi
Janin cinta ini menyiksaku !
Sayangnya, aku terlalu pengecut untuk itu
Aku tidak berani jadi seorang ibu cinta selamanya
Memelihara dan melihatnya tumbuh besar
Mungkin keputusan ini paling benar
Aborsi rasa cinta !
Sebelum ia menjadi bayi yang mencakar-cakar dada
Membuat lemah, sakit, lalu mati
Bukankah cinta selalu menyakitkan?
Dan aku terlalu lemah untuk rasa sakit
Bukankah cinta selalu menyakiti?
Dan aku selalu takut untuk ditolak.
Biar sajalah seperti ini,
Besok pagi aku harus segera ke klinik
Minta dioperasi hati agar bersih dari plasenta cinta yang tertinggal
Akan kutanam bangkai janin cintaku di halaman rumah
Biar dimakan kucing jalanan yang lapar
Hilang dengan ari-arinya
Besok aku takkan mencarimu dimana-mana lagi
Aku pergi jauh biar lupa
Namun aku yakin kau takkan pernah mengerti
Karena pastinya kau tak sadar
Fertilisasi cintamu itu membunuhku !
0 komentar:
Posting Komentar