S E N D I R I
Seperti seonggok nisan yang menyatu dengan malam
Tak kupeduli biar mereka lalu,
Aku disini, menanti entah apa, entah siapa…
Sekali lagi sendiri…
Kutemukan diriku dipojok kamarku dalam kegelapan
Duduk merenung bergaul dengan sepi
Aku menangis, sekaligus merintih pilu dalam bisu
Kelopak mawar terakhirpun jatuh menghantam bumi
Meninggalkan tangkainya dipermainkan angin
Terombang-ambing dalam kesendirian
Sepi…
Sunyi…
Bintang diatas sana memandangku iba
Ia sendiri menantang mendung yang siap menghadang sinarnya
Jika memang setiap manusia diciptakan berpasangan, mengapa aku sendiri disini ?
Menanti entah apa, entah siapa…
Yang tak kutemukan walau di rinai hujan paling indah
Sendiri…
Mungkin memang sebuah pelangi ditakdirkan untuk sendirian
Karena setiap mata terlalu mengaguminya
Namun hanya memandangi, karena pelangi itu begitu jauh
Biar pelangi itu menangis, siapa peduli?
Biar pelangi itu bersedih, siapa mengerti?
Andai aku pelangi…
Aku akan bahagia karena dalam kesendirianku dapat kuberikan warnaku pada banyak orang
Namun jika aku dapat memilih, betapa bahagianya aku jika aku tak menjadi pelangi kesepian.
Sepi.
Sendiri.
Berhenti.
0 komentar:
Posting Komentar