- ULYA KECIL dan ULYA GADIS PART I -
Hei . Saya Ulya . Ulya Safrina Maida . Saya biasa di panggil oong (panggilan kecilku) , ulyaak , uyaak , ulie ul , nna , jingga , putri cantik :) . sekarang , saya sedang kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya . oh ya , saya masih 18 tahun looh :) tepatnya 18 tahun 4 bulan 4 hari . masih anak kecil :D
Saya akan bercerita sedikit tentang diri saya . bukan ajang menarsiskan diri , tapi hanya sebagai gambaran agar orang bisa ngerti , “ gini looh si ulya itu ternyata “ . soalnya banyak yang salah paham dengan kepribadian abnormal saya ini . sampai-sampai mama dan ayah saya protes -___-“.
Saya terlahir sebagai anak sulung premature yang tidak diharapkan dari 3 bersaudara . Kedua adik saya juga cewek , yang tengah masih kelas 2 SMP dan yang paling bontot itu kelas 1 MIN . Jadi , dirumah saya itu ada 5 orang , ayah , mama , saya , ami , dan najma . Ayah saya saat ini bekerja sebagai wakil kepala dinas pendidikan Kabupaten Aceh Selatan dan mama saya guru fisika di Mtsn Tapaktuan . Banyak orang berpikir seperti ini , “Looh , anaknya Pak Maisus . Kaya yaah . Ayahnya banyak duit . punya kebun sawit , pala , dan lainnya . mobilnya ada . Mamanya bergaji juga . enak hidupnya” . Saya sudah bosan mendengar kalimat-kalimat heboh yang gak jelas darimana sumbernya itu . Saya juga heran , bagaimana bisa orang-orang (tetangga) saya bisa mendeskripsikan dengan begitu jelas dan lantang apa yang saya alami ? saya looh yang merasakan . tapi sepertinya mereka lebih tau dengan jelas dan detail .
Ku buka album biru ,
Penuh debu dan usang ,
Ku pandangi semua gambar diri ,
Kecil bersih belum ternoda
Pikirku ku pun melayang ,
Dahulu penuh kasih …
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku …
Kata mereka , diriku selalu dimanja
Kata mereka , diriku selalu ditimang …
Seperti yang saya katakana sebelumnya . saya terlahir sebagai ANAK PREMATUR YANG TIDAK DIHARAPKAN . Maksudnya gini , menurut cerita mama dan nenek saya , sewaktu saya lahir saya hanya ditemani oleh keluarga mama saya . sedangkan keluarga ayah saya sedikitpun tidak melihat saya . dulu , mama dan ayah saya nikahnya tidak mendapat restu dari keluarga ayah saya . mama saya dibenci dan dimusuhi oleh keluarga ayah saya . Nah , miris kaan . udah gitu ayah saya gak dikasih pulang kerumah . hadeeh -__-“ kayak sh*tnetron banget deh tu . Kata nenek saya lagi , saya lahir ukurannya segede botol kecap ABC dan tempurung kepala saya masih bisa dipencet saking masih lembeknya . saksinya kakek aku itu , Dr. Nasir . Beliau yang bantu mama melahirkan . Dulu , rumahnya sebelahan sama rumah nenek aku sih :) Sempat gak percaya pas dibilang nenek gitu , tapi ternyata beneran -__-“ (gak terimaaaa K) . Karena pas tahun 1993 belum ada incubator di kampong saya itu , naah biar saya tetep hangat disamping kanan kiri saya diletakkan air hangat . Biar gak kedinginan . Mama sempat takut , karena aku lahir prematur . Soalnya , anak premature itu bisa jadi 2 kemungkinan , IDIOT atau NORMAL . dan celakanya , jarang banget yang dapat normal . Tapi , mama tetap rajin berdoa sama Allah SWT , dan taraaaa ~ jadilah saya manusia normal yang cantik jelitaaa :)
Terlahir sebagai anak premature yang kurang dari setahun minum ASI (saya lupa alasannya kenapa) dan tidak juga minum susu bayi instan , membuat daya tahan tubuh saya tidak sekuat anak yang lahir normal dan mendapatkan ASI + susu instan . Tapi , mama dan ayah tetap menjaga saya dengan baik dan hati riang gembira (karena saya anak pertama :D) . saya mendapatkan perhatian dan kasih sayang ekstra dari ayah dan mama saya . Keluarga ayah saya pun mau tidak mau mulai menerima kehadiran saya .
Saat saya berumur 4 tahun , saya mulai di ajari baca tulis oleh ayah saya . Kata ayah saya , saya anak yang rajin dan berkemauan keran (ceileee :)) . Setelah itu saya masuk TK 1 tahun dan merengek-rengek minta masuk SD pada ayah saya . soalnya saat saya masuk TK , saya sudah bisa membaca dan menulis . dulu , setiap pagi saya membacakan Koran untuk kakek saya , karena matanya sudah rabun dan agak kesulitan membaca :) . tapi setelah masuk SD , saya harus sekolah setiap pagi dan tidak lagi membacakan Koran untuk kakek saya .
Saat saya SD , ayah saya memandikan dan menguncir kuda rambut panjang saya setiap pagi . Membantu saya mengerjakan PR , mengajarkan saya berhitung dengan sabar karena itu adalah kelemahan saya , menggendong saya ketempat tidur jika saya ketiduran dilantai , mengajarkan saya menabung , menanamkan dipikiran saya kalau saya harus jadi anak pintar dan sukses .
0 komentar:
Posting Komentar