han.cur





Ini aku, di liang kuburku berserakan
memunguti repih-repih kecil diriku yang terpisahkan
debur makianmu yang menghancurkan
kemudian disusul dengan sebuah kepergian
Hatiku selalu menanyakan perihal kepulanganmu padaku, mungkin dia kesepian
Dan saat kau tak kunjung kembali, aku selalu mengira-ngira kau lupa jalan pulang
Hatiku menunggu, bertahan dalam kerapuhan, diterjang ribuan badai rindu usang
Seandainya kau mengerti, sayang
Diabaikan, adalah perasaan paling mematikan keyakinan
dan pengabaian, adalah jarak terpanjang semesta
Suatu hari, setiap manusia akan dihadapkan pada sebuah dilema besar:
merelakan orang yang dicintainya, demi melanjutkan hidupnya sendiri
dan inilah aku, yang berusaha melepasmu, demi kebahagiaan untukmu
Aku semestinya ingat bahwa aku harus melupakan segala ingatanku tentang kamu
Namun kita tetap bersama, dan menikmati hitungan mundur hingga perpisahan tiba
dan ketika kutemukan namanya di matamu
tak lagi kutemukan tempat untukku berteduh
Aku, cinta sejati yang tak kau perlu
Aku, cinta tulus yang tak kau mau
Aku, ingin menjadikan selamanya lebih dari sekedar kata-kata
namun doamu bukan untuk berakhir di pelukanku
maka jadilah hujan di mataku, hanya untuk menangisimu
yang hanya menangisi ketidak berdayaanmu mengejarnya
Maka inilah aku, di palung nadirku yang paling; tenggelam
oleh sisa-sisa air mataku yang terlalu debur untuk kulawan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar